Video Musik “Easy” Grup Korea Selatan Le Sserafim Tuai Kontroversi: Singgung Umat Katolik
Sumber: YouTube Le Sserafim

News / 23 February 2024

Kalangan Sendiri

Video Musik “Easy” Grup Korea Selatan Le Sserafim Tuai Kontroversi: Singgung Umat Katolik

Claudia Jessica Official Writer
803

Le Sserafim, salah satu girl group Korea Selatan yang dinaungi oleh Source Music Entertainment dan Hybe Label baru saja merilis single terbarunya yang berjudul “EASY” pada Senin (19/02/2023).

Latar Belakang Kontroversi

Sayangnya video musik (MV) “EASY” justru menjadi kontroversi setelah perilisannya lantaran beberapa adegan serta latar yang menggunakan simbol-simbol agama dinilai tidak menghormati umat Katolik.

Hal ini dijelaskan oleh seorangg pengguna X (sebelumnya twitter) dengan username @annyeonglian yang merupakan seorang umat Katolik.

#1 Altar

Dalam beberapa scene di MV “EASY” terlihat member LE SSERAFIM menari dengan pakaian terbuka di depan Altar yang merupakan tempat yang sangat sakral, dimana umat Katolik harus menggunakan pakaian yang sopan dan rapih.

 

BACA JUGA: 10 Artis Korea Ini Selalu Berdoa dan Mengandalkan Tuhan Sepanjang Karirnya

 

Annyeonglian menyerukan kekecewaan dan kesedihannya melihat altar yang merupakan tempat sakral justru digunakan untuk menari dan dihias dengan sedemikian rupa.

#2 Lambang Hati Kudus Yesus

Di atas altar gereja, terdapat hati yang merupakan Hati Kudus Yesus yang memiliki makna yang mendalam bagi umat Katolik tentang pengorbanan Yesus di kayu salib. Hati merupakan simbol cinta kasih dan kedalaman perasaan manusia. Umat Katolik sangat menghormati Hati Yesus yang Mahakudus dan Hati Maria yang Tak Bernoda.

Dalam MV “Easy” LE SSERAFIM, mereka justru mengganti lambang hati tersebut dengan inisial nama grup mereka, “LSF”.

#3 Misdinar dan Peralatan Misa

Misdinar adalah altar server atau pelayan altar yang membantu imam dalam pelaksanaan Misa. Tugas-tugas misdinar meliputi membantu imam selama perayaan liturgi, seperti membawa atau menyediakan alat-alat liturgis, membantu dalam prosesi, membaca bacaan liturgi, dan melakukan tugas-tugas lain yang mendukung pelaksanaan Misa.

 

BACA JUGA: Ulang Tahun ke-29, Penyanyi Korea Ini Beri Donasi Hingga 2M untuk Organisasi Sosial

 

Annyeonglian menjelaskan tentang peralatan Misa yang meliput.i Wiruk, Salib, dan Lilin yang biasanya digunakan untuk melakukan perayaan Ekaristi atau hari-hari penting seperti Misa Arwah, Adorasi Ekaristi, dan masih banyak lagi. Lagi-lagi, MV “Easy” LE SSERAFIM mengganti hal tersebut dengan logo LE SSERAFIM.

4. Mahkota Duri

Mahkota duri yang digunakan Yesus saat hendak disalibkan juga digunakan sebagai aksesoris pemotretan anggota LE SSERAFIM dalam mempromosikan lagu terbaru mereka.

Reaksi Publik dan Media

Kritik datang dari berbagai penjuru, dengan banyak yang merasa bahwa video tersebut telah melewati batas antara ekspresi artistik dan penghormatan terhadap objek-objek sakral. Stasiun televisi Korea Selatan, KBS, bahkan melarang tayangan video musik tersebut karena konten yang dianggap menyeleweng.

Di media sosial, netizen mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap LE SSERAFIM dan agensi mereka, Source Music, atas kurangnya sensitivitas terhadap isu-isu agama.

Tanggapan dari LE SSERAFIM dan Source Music

Sejauh ini, LE SSERAFIM dan Source Music belum memberikan tanggapan resmi terhadap kontroversi ini. Namun, insiden ini menyoroti pentingnya pemahaman dan penghormatan terhadap simbol-simbol agama dalam produksi konten hiburan, terutama di era globalisasi saat ini.

 

BACA JUGA: Fenomena Childfree yang Bikin Korea Selatan dan Jepang Krisis Penduduk, ASEAN Menyusul?

 

Fans Layangkan Protes ke Agensi

Melihat kontroversi tersebut, membuat fans dan non-fans melayangkan tagar #LESSERAFIM_APOLOGIZE_TO_CHRISTIAN_CATHOLIC, #HYBE_SOURMUSIC_APOLOGIZE_TO_CHRISTIAN_CATHOLIC, dan #TAKEDOWN_THE_MV_EASY trending di X.

Terlepas dari perizinan menggunakan gereja untuk shoting, kontroversi menunjukkan bagaimana seni dan hiburan berinteraksi dengan nilai-nilai agama dan budaya. Ini merupakan pelajaran bagi industri hiburan untuk lebih berhati-hati dalam menciptakan karya yang menghormati keragaman keyakinan dan agama.

 

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami